Kamis, 01 Agustus 2019
Rabu, 26 Juni 2019
Cara melakukan Testing untuk Volume Data / Isi Harddisk Pada Server dan contohnya
RAID,
Redundant Array of Inexpensive(Independent) Disks, adalah suatu sistem
yang terbentuk dari beberapa harddisk/drive. Secara sederhana, kita
biasa membuat beberapa partisi dalam satu harddisk. Nah, dengan RAID,
kita dapat membuat satu partisi dari beberapa harddisk.
RAID
adalah organisasi disk memory yang dapat mengatasi sejumlah disk dengan
system akses nya parallel dan redundansi di tambah kan untuk memberikan
peningkatan reliabilitas. Kerja parallel ini memberikan hasil resultan
kelajuan disk yang akan lebih cepat.
Penggunaan
istilah RAID pertama kali diperkenalkan oleh David A. Patterson, Garth
A. Gibson dan Randy Katz dari University of California, Berkeley,
Amerika Serikat pada tahun 1987. Tetapi walaupun mereka yang menggunakan
istilah RAID pertama kali, tetapi hak paten RAID sejatinya dimiliki
oleh Norman Ken Ouchi dari IBM, yang pada tahun 1978.
RAID memiliki sebanyak 3 karakteristik umum, dan ketiga karakteristik umum tersebut itu ialah:
- Data nya di distribusikan pada drive fisik array
- RAID merupakan sekumpulan dist drive yang di klaim sebagai system tunggal pada disk
- Kapasitas redundant disk di pakai untuk menyimpan informasi paritas, yang sudah menjamin recoverability data pada saat terjadi kegagalan disk atau terjadi suatu masalah.
Level – level strandart Raid
RAID level 0
Raid
pada level 0 ini memakai sekumpulan disk dengan striping di level biok,
tanpda adanya redundansi. Maka dari itu ia hanya menyimpan dan
melakukan striping blok data di dalam sejumlah disk. Level 0 ini
sesungguh nya tidak termasuk di dalam kelompok RAID, hal ini di
karenakan level 0 tidak memakai redundansi dalam peningkatan kinerja nya
tersebut.
RAID level 1
RAID
level 1 adalah disk mirroring, memalsukan atau menduplikat di masing
masing disk. Langkah langkah ini bisa memberikan peningkatan terhadap
kinerja disk, namun jumlah disk yang di perlukan juga berubah menjadi 2
kali lipat. Maka dari itu dana nya menjadi sangat lah mahal.
RAID level 2
RAID
level 2 ini adalah pengorganisasian dengan error – correcting – code
(ECC). Seperti di memory server EEC yang di mana pendeteksian titik
terjadinya error memakai paritas bit. Di masingn masing byte data
memiliki suatu paritas yang bersesuaian yang merepresentasi kan jumlah
bit pada byte data tersebut, yang dimana paritas bit = 0 apabila jumlah
bit parasite = 1 atau ganjil atau parasitas bit=0 genap.
RAID LEVEL 3
RAID
LEVEL 3 adalah suatu pengorganisasian dengan paritas bit interleaved.
Dalam pengorganisasian level ini hampir sama hal nya dengan RAID level
2, hanya saja pada RAID Level 3 ini membutuhkan suatu disk redundan,
seberapa pun banyak atau jumlah dari kumpulan disk nya.
RAID Level 4
RAID
Level 4 ini adalah suatu pengorganisasian dengan paritas blok
interleaved, yakni memakai striping data di level blok, dengan mengesave
atau menyimpan suatu paritas blok di suatu disk yang berlainan untuk
masing masing blok data di disk lain yang saling bersesuaian.
RAID level 5
RAID
Level 5 ini adalah suatu pengorganisasian dengan paritas blok
interleaved yang tersebar. Paritas dan juga data yang di sebar di
seluruh disk termasuk pada suatu disk tambahan nya.
RAID Level 6
Untuk
RAID Level 6 ini dinamai juga dengan redundansi p + q, seperti hal nya
pada RAID level 5, namun menyimpan sebuah informasi redundan tambahan
yang nantinya berguna untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan dari
sejumlah disk secara bersamaan.
RAID Level 10
RAID
10 biasa juga disebut dengan RAID 1+0 atau RAID 1 dan 0, mirip dengan
RAID 0+1, cuma perbedaanya adalah penggunaan level RAID nya dibalik.
RAID 10 sebenarnya bukan level standar RAID yang diciptakan untuk driver
Linux MD. RAID 10 membutuhkan minimal 4 buah hardisk.
RAID
10 adalah kombinasi antara RAID 0 (data striping) dan RAID 1
(mirroring). Memiliki performa baca/tulis & redundansi data
tertinggi (memiliki toleransi kerusakan hingga beberapa hardisk). RAID
10 memiliki toleransi kerusakan 1 hardisk per mirror stripe.
RAID
10 biasanya banyak diimplementasikan pada database, web server &
server aplikasi atau server-server yang membutuhkan performa hardisk
tinggi.
RAID Level 50
RAID
50 (atau juga disebut dengan RAID 5+0) merupakan kombinasi block-level
striping dari RAID 0 dengan distribusi parity dari RAID 5. RAID 50
membutuhkan minimal 6 hardisk.
Jika
salah satu hardisk dari masing-masing RAID 5 ada yang rusak, data akan
tetap aman. Akan tetapi jika hardisk yang rusak tidak segera diganti,
dan hardisk dari RAID 5 tersebut ada yang
rusak lagi, maka semua data di RAID 50 akan rusak. Penggantian hardisk harus dilakukan agar data tetap terjaga redundansinya.
RAID Level 60
RAID
60 (atau juga disebut dengan RAID 6+0) merupakan kombinasi block-level
striping dari RAID 0 dengan distribusi parity dari RAID 6. RAID 60
membutuhkan minimal 8 hardisk.
RAID
50 dan RAID 60 tidak banyak perbedaan, yang membedakan hanya pada
toleransi kerusakan hardisk. Jika pada RAID 50 toleransi kerusakannya 1
hardisk per sub-array, sedang di RAID 60 adalah 2 hardisk per sub-array.
Sumber :
http://blog.dimensidata.com/pengertian-raid-dan-macam-jenis-level-teknologi-raid/
Cara melakukan Testing untuk Security Data Pada Server dan contohnya
Keamanan server
Perlindungan
Server adalah suatu proses pembatasan akses yang sebenarnya pada
database dalam server itu sendiri.
Server sebagai tempat database harus benar-benar dijamin
keamanannya.
Menurut
David Icove, dilihat dari lubang keamanan yang ada pada suatu sistem,
keamanan dapat diklasifikasikan menjadi empat macam:
1) Keamanan Fisik (Physical Security)
Suatu
keamanan yang meliputi seluruh sistem beserta peralatan, peripheral,
dan media yang digunakan. Biasanya seorang penyerang akan melakukan
wiretapping (proses pengawasan dan penyadapan untuk mendapatkan password
agar bisa memiliki hak akses). Dan jika gagal, maka DOS (Denial Of
Service) akan menjadi pilihan sehingga semua service yang digunakan oleh
komputer tidak dapat bekerja. Sedangkan cara kerja DOS biasanya
mematikan service apa saja yang sedang aktif atau membanjiri jaringan
tersebut dengan pesan-pesan yang sangat banyak jumlahnya. Secara
sederhana, DOS memanfaatkan celah lubang keamanan pada protokol TCP/IP
yang dikenal dengan Syn Flood, yaitu sistem target yang dituju akan
dibanjiri oleh permintaan yang sangat banyak jumlahnya (flooding),
sehingga akses menjadi sangat sibuk.
2) Keamanan Data dan Media
Pada
keamanan ini penyerang akan memanfaatkan kelemahan yang ada pada
software yang digunakan untuk mengolah data. Biasanya penyerang akan
menyisipkan virus pada komputer target melalui attachment pada e-mail.
Cara lainnya adalah dengan memasang backdoor atau trojan horse pada
sistem target. Tujuannya untuk mendapatkan dan mengumpulkan informasi
berupa password administrator. Password tersebut nantinya digunakan
untuk masuk pada account administrator.
3) Keamanan Dari Pihak Luar
Memanfaatkan
faktor kelemahan atau kecerobohan dari orang yang berpengaruh (memiliki
hak akses) merupakan salah satu tindakan yang diambli oleh seorang
hacker maupun cracker untuk dapat masuk pada sistem yang menjadi
targetnya. Hal ini biasa disebut social engineering. Social engineering
merupakan tingkatan tertinggi dalam dunia hacking maupun cracking.
Biasanya orang yang melakukan social engineering akan menyamar sebagai
orang yang memakai sistem dan lupa password, sehingga akan meminta
kepada orang yang memiliki hak akses pada sistem untuk mengubah atau
mengganti password yang akan digunakan untuk memasuki sistem tersebut.
4) Keamanan dalam Operasi
Merupakan
salah satu prosedur untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan
dengan sistem keamanan pasca serangan. Dengan demikian, sistem tersebut
dapat berjalan baik atau menjadi normal kembali. Biasanya para penyerang
akan menghapus seluruh log-log yang tertinggal pada sistem target (log
cleaning) setelah melakukan serangan.
Firewall
merupakan suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baik terhadap
hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk
melindungi, baik dengan
menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua
hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan
luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat
merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network
(LAN). Penggunaan firewall secara umum di peruntukkan untuk melayani.
Mesin/computer
setiap individu yang terhubung langsung ke jaringan luar atau internet
dan menginginkan semua yang terdapat pada komputernya terlindungi.
Jaringan komputer yang terdiri lebih dari satu buah komputer dan
berbagai jenis topologi jaringan yang digunakan, baik yang di miliki
oleh perusahaan, organisasi dsb.Firewall adalah sebuah pembatas antara
suatu jaringan lokal dengan jaringan lainnya yang sifatnya publik sehingga
setiap data yang masuk dapat diidentifikasi untuk dilakukan penyaringan
sehingga aliran data dapat dikendalikan untuk mencegah bahaya/ancaman
yang datang dari jaringan publik.
Firewall
juga dapat memantau informasi keadaan koneksi untuk menentukan apakah
ia hendak mengizinkan lalu lintas jaringan. Umumnya hal ini dilakukan
dengan memelihara sebuah tabel keadaan koneksi (dalam istilah firewall:
state table) yang memantau keadaan semua komunikasi yang melewati
firewall. Secara umum Fungsi Firewall adalah untuk.
a. Mengatur dan mengontrol lalu lintas.
b. Melakukan autentikasi terhadap akses.
c. Melindungi sumber daya dalam jaringan privat.
d. Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator
Contoh
1. Selalu mengupdate patch
Baik untuk Microsoft maupun oracle, patch-patch dan beberapa
perbaikan baru biasanya diedarkan secara regular. Memastikan untuk
nengunduh dan menginstalnya segera setelah patch patch
itu tersedia. Selalu menguji patch terlebih dahulu pada system
mirror atau pada sistem yang tak menghasilkan produksi, tidak
pada system yang sebenarnya,
2. Menerapkan aturan-aturan firewall yang ketat
Memastikan memeriksa konfigurasi firewall dari waktu ke waktu
dan selalu memblock port-port akses database seperti TCP dan UDP
1434 (MS SQL) dan TCP1521-1520 (Oracle).
3. Sanitasi/Penyaringan Input
Direktorat Keamanan
Informasi, Halaman 24/40Penyaringan
harus dilakukan pada yang di terima dari user, data–data yang
diterima harus diperiksa tipenya (integer, string, dan seterusnya)
dan harus memotong karakter-karakter yang tidak diinginkan, misalnya
meta karakter.
4. Membuang Stored Procedure
Stored
Procedure adalah sebuah prosedur yang disimpan dalam
suatu tabel database. Memastikan telah membuang semua
stored procedure (termasuk extended stored procedure) dari
keseluruhan database, termasuk master. Script-script yang
kelihatannya tidak berbahaya ini bisa memberi bantuan dalam
menumbangkan bahkan database yang paling aman sekalipun.
5.
Enkripsi Session
Jika server database terpisah dari Web server, memastikan
untuk mengenkripsi session dengan beberapa cara, misalnya
menggunakan IPSec built-in Pada Windows.
6. Sedikit Hak -hak khusus Memastikan untuk menerapkan sesedikit mungkin hak-hak akses untuk mengakses file-file database
Sumber :
https://csirt.bppt.go.id/wp-content/uploads/2014/06/Panduan-3-Keamanan-Database.pdf
https://aptika.kominfo.go.id/index.php/artikel/190-keamanan-jaringan-internet-dan-firewall
Cara melakukan Testing untuk Backup Data Pada Server dan contohnya
Pengertian
backup data adalah memindahkan atau menyalin kumpulan informasi (data)
yang tersimpan di dalam hardisk komputer yang biasanya dilakukan dari
satu lokasi/perangkat ke lokasi/perangkat lain. Data atau kumpulan
informasi tersebut bisa berupa file dokumen, gambar, video, audio,
system windows, driver, atau software/program tertentu.
Backup
adalah hal yang sangat penting dilakukan. Dikarenakan banyak
kemungkinan untuk kehilangan data, baik kesalahan yang diakibatkan oleh
pengguna atau kesalahan teknis lainnya seperti hardisk yang tak layak
pakai. Untuk mempermudah backup maka para pengembang software membuat
aplikasi khusus dengan sistem network client sarver sehingga data-data
yang akan dibackup lebih teratur dan aman.
A. Konsep Backup
Proses
backup dalam teknologi informasi mengacu pada penyalinan data, sehingga
salinan tambahan tersebut bisa digunakan untuk mengembalikan (restore)
setelah peristiwa kehilangan data. Backup sangat berguna terutama untuk
dua tujuan yaitu untuk memulihkan keadaan setelah bencana (disaster
recovery) dan untuk mengembalikan beberapa file yang sengaja dihapus
atau rusak. 66% pengguna internet telah kehilangan data yang serius.
Konsistensi data dalam proses backup harus dijaga sebelum melakukan
backup data. Mengecek konsistensi data dengan membandingkan data pada
struktur direktori dengan data pada blok. Lalu, apabila ditemukan
kesalahan maka program backup akan mencoba memperbaiki. Pengecekan
kekonsistenan data inilah yang disebut dengan Recovery.
Backup dapat dibagi berdasarkan lingkup datanya menjadi :
- · Full Backup
- · Network Backup
- · Dump Backup
- · Incremental Backup
- · Diferensial Backup
B. Konsep Replikasi
Replikasi
adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data
dengan objek-objek database dari satu database ke database lain dan
melakukan sinkronasi antara database sehingga konsistensi data dapat
terjamin. Jenis-jenis replikasi meliputi :
· Snapshot Replication
· Transactional Replication
· Merge Replication
Contoh :
Cara Melakukan BACK UP Database pada SQL Server
BACK
UP adalah suatu proses memindahkan atau menyalin kumpulan informasi
(data) yang tersimpan di dalam hardisk komputer yang biasanya dilakukan
dari satu lokasi/perangkat ke lokasi/perangkat lain. Guna BACK UP
database ialah :
- Apabila ingin melakukan pemindahan database ke dalam server baru dikarenakan hardware rusak atau kegagalan sistem.
- Berguna untuk cadangan apabila terdapat serangan virus atau hacker.
Cara melakukan BACK UP database sebagai berikut :
Klik kanan pada database yang ingin dilakukan BACK UP, pilih Task -> Back Up
Muncul Window yang berisi menu BACK UP. Pilih Remove lalu klik Add.
Pilih
File Name yang berguna untuk tempat meletakan file back up tersebut,
lalu klik OK. File yang dipilih secara otomatis akan masuk Window back
up. Tunggu beberapa saat maka database telah selesai di back up
Sumber :
https://risqajulia.wordpress.com/2014/08/27/backup-dan-recovery-data/
https://mahrus.wordpress.com/2008/01/18/backup-data-di-server-gampang-kok/
http://belajardbase.blogspot.com/2012/12/cara-melakukan-back-up-database-pada.html
Cara melakukan Testing untuk Merecovery Data pada Server
Data recovery atau pemulihan data adalah proses penyelamatan (retrieving) data yang tidak dapat diakses, hilang , rusak atau terformat dari penyimpanan sekunder, media removable atau file, bila data yang tersimpan didalamnya tidak dapat diakses dengan cara biasa. Data paling sering disimpan dari media penyimpanan seperti harddisk drive internal atau eksternal hdd, ssd, flash drive USB , kaset magnetic , dvd, cd, subsistem raid, dan perangkat elektronik lainnya. Pemulihan data mungkin diperlukan karena kerusakan fisik pada perangkat penyimpanan atau kerusakan logis pada system berkas yang mencegahnya dipasang oleh system operasi induk.
Hal Pemulihan data yang paling umum melibatkan kegagalan system operasi, kerusakan perangkat penyimpanan, kegagalan logis perangkat penyimpanan, atau mungkin penghapusan data yang tidak disengaja, dll. Dalam hal ini tujuan utamanya adalah untuk menyalin semua file penting dari media yang rusak ke media baru lainnya. Ini dapat dilakukan dengan mudah menggunakan live CD, yang banyak diantaranya menyediakan sarana untuk memasang drive system dan drive cadangan atau memindahkan file dari drive system ke media back-up dengan file manager / perangkat lunak authoring cakram optic. Kasus seperti ini seringkali dapat dikurangi dengan cara partisi disk secara konsisten untuk menyimpan file data berharga.
Hal lain yang melibatkan kegagalan pada drive, seperti system berkas yang dikompromikan / partisi drive / kegagalan harddisk drive. Dalam kasus ini, data tidak mudah dibaca dari perangkat media. Bergantung pada situasinya, solusi perbaikan system berkas logis, table partisi atau catatan boot master / memperbarui teknik pemulihan firmware atau drive mulai dari pemulihan data berbasis perangkat keras dan perangkat lunak dari area layanan yang rusak “atau dikenal sebagai firmware harddisk drive. Untuk penggantian perangkat keras pada drive yang rusak secara fisik yang melibatkan perubahan bagian-bagian drive yang rusak untuk membuat data dalam bentuk yang mudah dibaca dan dapat disalin ke drive baru. Jika pemulihan drive diperlukan, drive itu sendiri biasanya gagal secara permanen, dan fokusnya pada pemulihan satu kali, menghemat data apapun yand dapat dibaca.
Hal ketiga, file yang secara tidak sengaja dihapus dari media penyimpanan oleh pengguna. Biasanya , isi file yang terhapus tidak segera dihapus dari drive fisik. Sebagai gantinya, referensi kepada mereka dalam struktur direktori akan dihapus, dan setelah itu ruang yang mereka hapus digunakan untuk menampung atau penumpukan data berikutnya. Dalam pikirin pengguna, file yang dihapus tidak dapat ditemukan melalui pengelola file standart, namun data yang dihapus secara teknis ada pada drive fisik. Sementara itu, isi file asli tetap ada.
Istilah Pemulihan data juga digunakan dalam konteks aplikasi forensic atau spionase, dimana data yang telah dienkripsi / disembunyikan bukan rusak telah ditemukan. Pemulihan data hanya bisa dilakukan oleh beberapa ahli forensik komputer.
Berikut ini adalah salah satu contoh dari banyaknya tools untuk pemulihan (Recovery Data)
EaseUS Data Recovery Wizard adalah software pemulihan untuk Windows yang mendukung file, partisi, dan pemulihan data secara lengkap.
EaseUS Data Recovery Wizard memecahkan semua masalah kehilangan data – dari mulai memulihkan file yang dikosongkan dari recycle bin atau hilang karena software crash, hardisk yang diformat atau rusak, serangan virus, kehilangan partisi, dan alasan lain yang tidak diketahui di Windows, ia memulihkan data dari partisi diformat dengan nama dan jalur penyimpanan yang asli.
Cara menggunakan EaseUS Data Recovery Wizard:
- Nyalakan PC Anda sebagai local admin
- Sebelum menjalankan aplikasinya, Cek terlebih dahulu file apa saja yang ada di disk yang akan kita scan
- Kemudiah hapus file yang akan kita recover
- Install aplikasi EaseUS Data Recovery Wizard, dan ikuti semua petunjuk instalasi
- Secara default, akan terceklis opsi seperti dibawah, jika ingin melakukan pemulihan file-file tertentu kita dapat memilih dengan cara hanya menceklis jenis file tersebut
- Pilih local drive yang akan dipulihkan
- Setelah scan selesai pilih file yang akan dipulihkan lalu klik recover
- Tentukan dimana lokasi file yang Anda pulihkan akan disimpan
- Proses pemulihan selesai
- Data anda yang hilang sudah bisa anda gunakan kembali
- Jika file yang anda cari belum ditemukan anda dapat menggunakan opsi deep-scan (sekedar informasi: file yang bisa dipulihkan adalah file yang pada drive tersebut belum ditumpuk oleh file baru, jika Anda memiliki Flashdisk 16GB, menghapus file A: 2GB, lalu mengisi flashdisk tersebut dengan berbagai file sampai berisi 15,5GB, kemungkinan anda dapat memulihkan file A sangat kecil karena sudah tertumpuk)
Sumber :
http://apple-lab.com/apa-itu-data-recovery/
http://i-3.co.id/memulihkan-dan-mengembalikan-data-yang-hilang-dengan-easeus-data-recovery-wizard/
http://adityamuhammadputra.blogspot.com/2018/06/tugas-41-manaj-layanan-sistem-informasi.html
Jumat, 26 April 2019
Metode yang digunakan untuk Menjaga Server Agar Performa nya Tetap Baik dan Stabil
Seperti yang sudah kita ketahui,
sebuah jaringan komputer terdiri dari beberapa perangkat penting yang
tersusun di dalamnya. Salah satunya adalah komputer server. Bahkan
bisa dikatakan bahwa komputer server merupakan perangkat terpenting
yang ada dalam sebuah jaringan komputer. Hal ini jelas karena komputer
server memiliki fungsi yang luar biasa untuk mengatur seluruh aktivitas
pada jaringan tersebut. Komputer server berkerja sangat aktif dalam
menghubungkan seluruh perangkat yang ada di dalam jaringan, khususnya
komputer klien. Komputer server dijadikan sebagai pusat pengendali dalam
sebuah jaringan komputer. Mengapa begitu? Tentu karena komputer server
merupakan sumber dari segala aktivitas yang bisa diakses oleh semua
komputer klien. Dengan adanya komputer server, maka aktivitas yang bisa
dilakukan oleh komputer lainnya pun akan berjalan dengan baik dan
lancar. Maka dari itu, sangat diperlukan perawatan yang tepat untuk
menjaga komputer server supaya bisa bertahan lama dan terhindar dari
kerusakan serta sesuatu yang tidak diinginkan lainnya.
Ada tiga cara efektif yang bisa anda lakukan untuk merawat komputer server.
1. Rutin melakukan pembersihan
seluruh bagian perangkat keras pada komputer server tersebut. Mengapa
demikian? Karena komputer server biasanya berkerja non stop sehingga
bisa dipastikan bahwa ada banyak debu yang menempel pada beberapa bagian
perangkat komputer. Perangkat yang pasti mengalaminya yaitu power
supply.
Kerja komputer server yang tidak ada hentinya membuat penumpukan debu di kipas power supply semakin
tebal dan suatu saat nanti akan mengganggu kinerja komputer server jika
tidak segera dibersihkan. Tumpukan debu tersebut akan menghambat
pergerakan dari kipas dan kemudian suhu di dalamnya pun tidak
terkendali. Bisa menyebabkan kerja komputer menjadi tidak stabil karena
panasnya terlalu berlebih. Jadi sangat dianjurkan untuk membersihkan
seluruh bagian perangkat komputer server secara rutin, minimal sebulan
sekali.
2. Pengecekan perangkat lunak, ini
juga tak kalah penting untuk dirawat. Karena perangkat keras tidak akan
bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya perangkat lunak. Sehingga cara
merawat komputer server yang kedua adalah dengan rutin memperhatikan
beberapa komponen tersebut. software pendukung dalam jaringan. Salah
satu yang paling penting yaitu software antivirus. Caranya adalah dengan
mengupdate secara berkala sesuai dengan software yang digunakan.
3. Dengan melakukan backup data dan
defragment file minimal seminggu sekali. Hal ini ditujukan supaya
komputer server semakin terawat dan meminimalisir kekhawatiran akan
kehilangan data yang diperlukan. Itulah ketiga cara merawat komputer
server yang efektif supaya bisa bertahan lama dan selalu berkerja dengan
baik. Namun ternyata bukan hanya komputer server saja yang harus
dirawat untuk menjaga ketahanannya, melainkan seluruh perangkat yang ada
pada jaringan komputer tersebut juga haruslah dirawat. Kerusakan
pada komputer klien memang tidak akan mempengaruhi kinerja komputer
lainnya, namun komputer-komputer klien tersebut juga harus dirawat
dengan cara yang sama seperti perawatan terhadap komputer server. Tentu
supaya semua komputer bisa berkerja lebih maksimal dan tahan lama.
Selain itu, perawatan terhadap
perangkat jaringan seperti kabel LAN dan switch hub juga wajib dilakukan
supaya jaringan komputer yang terbangun selalu terhubung dan dapat
beraktivitas dengan lancar. Dan itulah tiga cara merawat komputer server beserta
perangkat dalam jaringan yang harus dilakukan supaya jaringan komputer
dapat berkerja sesuai dengan mestinya dan mampu bertahan lama.
Sumber:
http://blog.dimensidata.com/3-cara-efektif-merawat-server-dan-jaringannya/
Layanan Sistem Informasi yang Efektif dan Cepat Tanggap Terhadap Permasalahan Aplikasi yang digunakan User
PENERAPAN END USER COMPUTING
Dibutuhkan
pemahaman mengenai teknologi sistem informasi oleh pengembang yang akan
melakukan pengembangan sistem sendiri. Jadi tidak akan efektif jika
pengembang sistem tidak memiliki pemahaman tentang teknologi sistem
informasi yang cukup, karena hal ini dipaksakan sudah bisa dipastikan
tidak akan berhasil. Beberapa tahap agar penerapan layanan si berjalan
efektif :
1. Tahap inisasi (initiation)
Yaitu
tahap dimana organisasi(perusahaan) mulai pertama kali mngenal
teknologi informasi. Memasng secara umum perusahaan yang ada sudah
melawati masa ini, meskipun masih ada juga beberapa yang masih dalam
proses tahapan inisiasi ini.
2. Tahap ketularan (contagion)
Yaitu
tahap diamana organisasi (perusahaan) sudah mulai banyak yang
menggunakan teknologi informasi meskipun ini dilakukan atau tidak
terlalu mempertimbangkan untung ruginya dari penggunaan teknologi
informasi ini. Artinya aspek keuntungan (benefit) dan biaya (cost)
benar-benar dikesampingkan tetapi hanya meniru beberapa perusahaan yang
menjadi pesaing (competiter).
3. Tahap kendali (control)
Pada
tahap ini organisasi (perusahaa) sudah mulai selektif di dalam
penggunaan teknologi informasi. Ada hal yang dijadikan pertimbangan
sebelum memutuskan penggunaan teknolgi informasi seperti pertimbangan
untung rugi (cost & benefit). Artinya bila ada individu atau suatu
unit di dalam organisasi (perusahaan) membutuhkan teknologi informasi,
bagian pengadaan takan melakukan evaluasi dulu biaya yang dikeluarkan
serta keuntungan yang nanatinya akan didapat dengan penggunaan teknologi
informasi.
4. Tahap matang (mature)
Pada
tahap ini organisasi (perusahaan) menggunakan teknologi informasi tidak
hanya mempertimbangakan keuntungan (benfit) yang akan didapatkan serta
berapa biaya (cost) yang harus dikeluarkan tetapi lebih dari itu
bagaimana teknologi informasi yang digunakan dapat dijadikan sebagai
alat keunggulan di dalam bersaing (compatetive advantage).
Sumber :
http://zonaartikel1000.blogspot.com/2016/01/pengembangan-sistem-informasi-oleh.html
Standar Operasional Manajemen IT untuk User atau Operator Aplikasi dan contohnya
SOP
operator IT adalah operator yang bertanggung jawab dalam semua
peralatan yang ada dalam sistem komputerisasi it. Selain itu juga bisa
menonfungsikan peralatan bila tidak dipergunakan, mencatat tentang
pelaksanaan jadwal kegiatan penggunaan komputer, bertanggung jawab penuh
atas kebersihan lingkungan kerja dan membantu permasalahan
menyelesaikan yang ada pada sistem komputerisasi IT.
Prosedur
dengan mempelajari pedoman kerja dan melaksanakan tugas yang diberikan,
menyiapkan sarana prasarana yang diperlukan, melaporkan pada bagian
helpdesk bila perangkat yang dipakainya bermasalah, menjaga dan merawat
semua barang komputerisasI IT.
Syarat dan sertifikasi operator
Untuk
sekedar menjadi staff komputer yang bertugas untuk mengoperasikan
komputer tidak diperlukan sertifikasi, namun lebih membutuhkan pelatihan
(saat kami menyusun tugas banyak di Google ditawarkan macam – macam
pelatihan bagi staff operator komputer). Tapi untuk sertifiikasi staff
komputer sendiri juga ada. Salah satu lembaga yang menawarkan
sertifikasi untuk staff komputer itu adalah LSP Telematika. Syarat,
ketentuan, jenis sertifikasi ada di dalam link yang kami berikan
dibawah. Namun ada pula , Sertifikasi Oracle, berkaitan dengan tugas
data entry operator .
Organisasi profesi dan kode etik operator
Untuk
organisasi profesi khusus operator komputer di Indonesia sendiri masih
belum ada. Untuk kode etik sendiri juga masih berdasar standar
kompetensi operator yang dikeluarkan oleh Batlibang Kominfo.
Kode Etik Umum
· Memiliki kemampuan mengoperasikan komputer.
· Sopan
terhadap pelanggan, ingat pepatah “pembeli adalah raja”. Palanggan juga
pembeli, jadi pelayanan harus nomor 1. Jangan sampai pelanggan kabur
hanya gara-gara operatornya tidak ramah, jadi untuk para operator harus
menjaga kesopanan dan berusahalah mengenal pelanggan lebih dekat.
Dengan begini pelanggan akan lebih royal.
· Harus Ontime, disiplin.
· Izin tidak masuk, kalau ingin izin harus memberi tahu ,surat menyusul tidak masalah.
· Profesionalisme bagian kerja,job desc, tidak mencampur adukan masalah pribadi ke
pekerjaan.
· Menghormati dan menaati segala peraturan yang diatur.
Kode Etik Sebagai Data Entry Operator
· seorang data entry operator harus menguasai ilmu secara mendalam di
bidangnya .
· seorang data entry operator harus mampu mengkonvensi ilmu menjadi
keterampilan .
· seorang data entry operator harus menjunjung tinggi etika dan intergritas profesi
· seorang data entry operator harus bertanggung jawab dalm menjalankan tugas
seorang data entry .
· seorang data entry operator harus menguasai materi yang diberikan dan
menyeleksi yang akan diinput.
Sumber :
https://id.scribd.com/document/326209327/SOP-Operator-Komputer
http://nextberbagi.blogspot.co.id/2015/02/operator.html
Langganan:
Postingan (Atom)