Selasa, 23 Februari 2021

Sebutkan, jelaskan dan berikan contoh peralatan atau aplikasi Inovasi Sistem Informasi yang diterapkan atau digunakan untuk mendeteksi seseorang terpapar Covid 19

 1. Non-PCR diagnostic test/ Rapid Detection Test (RDT) Covid-19


Warga ikut rapid test sistem drive thru gratis di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 18 Mei 2020. Pemkot Bekasi menyediakan 50.000 alat rapid test dengan sistem drive thru secara gratis untuk masyarakat mulai 9 Mei hingga 31 Mei 2020. CNNIndonesia/Safir MakkiIlustrasi. Warga ikut rapid test sistem drive thru gratis di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 18 Mei 2020. Pemkot Bekasi menyediakan 50.000 alat rapid test dengan sistem drive thru secara gratis untuk masyarakat mulai 9 Mei hingga 31 Mei 2020. (CNNIndonesia/Safir Makki)
BPPT bersama dengan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yaitu UGM, Unair, Hepatika Mataram, Universitas Mataram, ITB, Unpad dan sejumlah pelaku industri melakukan pengembangan RDT Kit.

RDT Kit yang terdiri dari dua perangkat, yakni RDT Kit untuk deteksi antibodi IgG/IgM, dan RDT Kit untuk deteksi antigen micro-chip.

RDT antibodi IgG/IgM mampu mendeteksi secara cepat keberadaan virus Covid-19 dalam waktu 5-10 menit cukup dengan meneteskan darah atau serum pada alat RDT Kit IgG/IgM.

RDT Kit ini didesain menggunakan platform teknologi imunokromatografi yang berbasiskan virus lokal Indonesia, sehingga diharapkan lebih sensitif dan lebih spesifik untuk orang Indonesia dibandingkan produk impor.

Salah satu produk IgG/IgM yang dikembangkan merupakan hasil bersama antara BPPT, UGM, ITB, Unair, PT Hepatika /UNRAM.

RDT ini mempunyai manfaat untuk deteksi antibodi IgM dan IgG orang terpapar Covid19 baik digunakan untuk OTG, ODP, PDP, Post Infeksi dan gambaran Herd Immunity.

Alat ini mempunyai keunggulan praktis diaplikasikan, spesifik, tanpa alat, di mana saja, cepat paling lama 15 menit.

Pada tanggal 19 Mei 2020, telah didapatkan Nomor Ijin Edar (NIE) dari Kementerian Kesehatan RI dengan nomor AKD 20303020697. Pada minggu ke-2 Mei 2020 telah dilakukan uji validasi pada beberapa rumah sakit di Yogyakarta, Solo, Semarang dan Surabaya.

Pada bulan Mei ada sebanyak 10 ribu untuk validasi lapangan di RS di Yogyakarta, Semarang, Solo dan Surabaya. Bulan Juni sekitar 40 ribu alat tes terdistribusi ke rumah sakit.

Pada Juli sampai Agustus sekitar 100 ribu hingga 500 ribut alat tes siap diproduksi massal oleh PT Hepatika Mataram, BPPT dan industri lainnya.

BPPT, ITB, UNPAD, PT Pakar Biomedika Indonesia juga mengembangkan RDT untuk deteksi IgG/IgM berbasis protein S1 dan protein N. Yang akan dilakukan validasi pada akhir Juli dan akan diproduksi 10 ribu alat tes pada awal Agustus 2020.

Sementara itu perangkat RDT Kit micro- chip merupakan alat pendeteksi antigen yang mampu mendeteksi secara dini (early detection) keberadaan virus Covid-19 dengan menggunakan sensor Surface Plasmon Resonance (SPR).

Alat tes bisa dilakukan pada pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG).
Satu micro-chip dapat mendeteksi sekaligus delapan sampel dari hasil swab.

Reagen biosensor yang dikembangkan lebih sederhana dibandingkan dengan teknik PCR. Setelah diuji validasi reagen biosensor menggunakan microchip SPR, akhir Juli 2020 produk reagen sejumlah 100 alat diserahkan ke rumah sakit.

Kemudian dilakukan evaluasi produk dari feedback RS akan diberikan di Agustus 2020.

2. PCR Test Kit
Calon penumpang commuterline menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 Mei 2020. Tes PCR untuk mencegah penyebaran mata rantai covid-19. CNNIndonesia/Safir MakkiIlustrasi. Calon penumpang commuterline menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 Mei 2020. Tes PCR untuk mencegah penyebaran mata rantai covid-19. (CNNIndonesia/Safir Makki).

Alat test PCR yang dikembangkan bersama oleh BPPT, NUSANTICS dan PT Biofarma ini didesain dengan target gen deteksi SARS-CoV-2 sesuai dengan sekuens virus Indonesia. PCR test kit ini mempunyai sensitivitas tinggi (100 persen) terhadap SARS-CoV-2 dengan menggunakan sistem terbuka (open system) sehingga bisa digunakan di berbagai alat RTPCROpen system (bisa digunakan di berbagai alat RT-PCR.

TFRIC-19 juga telah melakukan distribusi untuk uji komparasi di 10 institusi di Mikrobiologi UI, RS Tangerang, RSND Semarang, RSPI, Litbangkes, Eijkman, Labkesda DKI, Labkes Prov Jabar, Kimia Farma, Bio Farma.

Proses produksi secara massal ini memanfaatkan fasilitas produksi PT Biofarma, termasuk untuk proses pengujian, pengemasan, dan distribusi.

Pengembangan ini sempat terkendala oleh ketersediaan alat reagen yang saat ini masih harus impor. Meski begitu pada akhir Mei 2020 akan rampung didistribusikan ke rumah sakit serta laboratorium yang menguji spesimen Covid-19.
AlatPCR ini telah berhasil diproduksi sebanyak 50 ribu unit. Rencananya, alattestPCR ini telah akan diproduksi sebanyak 100 ribu unit pada akhir Mei 2020.


3. Penggunaan AI untuk penanganan Covid-19

Teknologi AI untuk penanganan Covid-19, akan dilakukan TFRIC-19 melalui Sub-tim Artificial Intelligence. Prinsip kerjanya, berdasarkan data X-Ray dan CT-Scan dari pasien yang positif dan negatif Covid-19, akan dibangun model AI.

Selanjutnya dibuat software berbasis AI untuk mendeteksi Deteksi Covid-19 dari CT-scan & X-ray yang dapat digunakan untuk membantu pendeteksian dini pasien dengan validasi dari radiolog dan dokter. AI bisa digunakan untuk menjadi landasan pengambilan keputusan dan kebijakan oleh pejabat yang berwenang.

Keunggulan software ini yang dibangun adalah cepat, mudah, relatif murah, membantu radiolog dan dokter dalam memutuskan diagnosis Covid-19.

Insitusi yang terlibat diantaranya adalah ITB, BPPT, RSCM-UI, RS-Koja, Untag, Unesa, Politeknik Negeri Malang, Univ. Atmajaya, Unsyiah, Neurabot Lab, Riset.ai, Zi.care, dan IAIS.

Diharapkan sistem yang dikembangkan ini akan melengkapi atau bersifat komplemen terhadap pengujian berbasis PCR, maupun Whole Genome Sequencing (WGS) Covid-19 Indonesia.
Technician of the French General Armament Directorate, DGA, specialized in research of Bacteriological Chemical and Nuclear military protection gear checks analyze process on public masks in their lab at Vert Le Petit, south of Paris, Wednesday, May 6, 2020 as a nationwide confinement continues to counter the COVID-19. The DGA is responsible for giving official stamps of approval for masks being piloted by French companies, vital equipment that will help prevent dissemination and transmission of coronavirus. The DGA approval is not legally obligatory for masks to be sold on French soil. (AP Photo/Francois Mori) Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
4. Whole Genome Sequencing (WGS) Covid-19 asal Indonesia

WGS juga dilakukan oleh TFRIC-19 untuk tujuan desain vaksin dan kegiatan epidemiologi Covid-19 di Indonesia. WGS dilakukan untuk identifikasi whole genome dari virus 2019-nCoV dari beberapa daerah di Indonesia.

TRFIC19 juga membandingkan sekuens dari berbagai virus Indonesia dengan virus yang ada di berbagai negara yang tersimpan di GISAID.


GISAID sendiri merupakan institusi yang dibuat oleh Pemerintah Jerman dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Internasional untuk mempelajari data genetika virus

Tim juga menganalisa mutasi yang terjadi pada sampel virus SARS-CoV-2 Indonesia dan membandingkan sekuens virus dari penderita dengan symptom dan asymptomatic.

Diharapkan kegiatan ini mampu mendesain genom sehingga bisa digunakan universal khususnya di Indonesia untuk produksi obat dan vaksin Covid-19.

WGS serupa juga dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. WGS antaran institusi ini dianggap BPPT berguna untuk melengkapi rangkaian genom virus SARS-CoV-2 dari Indonesia.

WGS diketahui dapat mengarakterisasi virus corona secara spesifik di Indonesia. Selain itu, WGS juga untuk memonitor dan mengevaluasi virus corona. Kemudian, WGS juga dapat menentukan seberapa cepat virus beradaptasi saat menyebar di Indonesia.

Serta, WGS juga dapat memprediksi ancaman pandemi berikutnya. WGS Sars-Cov-2 asal Indonesia merupakan WGS pertama kontribusi dari Indonesia untuk nasional maupun internasional.

5. Emergency Ventilator
Karyawan menunjukkan penggunaan Pindad Ventilator Resusitator Manual (VRM) di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). Pindad VRM yang dirancang dan dikembangkan bersama tim ahli medis dari RSU Pindad ini merupakan alat bantu pernapasan bagi pasien COVID-19 dan saat ini sedang dalam proses uji coba kelaikan ke Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan. Pindad VRM ini dibandrol hanya dengan harga Rp10 juta per unit. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/wsj. *** Local Caption ***Iliustrasi. Karyawan menunjukkan penggunaan Pindad Ventilator Resusitator Manual (VRM) di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). Pindad VRM yang dirancang dan dikembangkan bersama tim ahli medis dari RSU Pindad ini merupakan alat bantu pernapasan bagi pasien COVID-19 dan saat ini sedang dalam proses uji coba kelaikan ke Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan. Pindad VRM ini dibandrol hanya dengan harga Rp10 juta per unit. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/wsj)

Sementara itu, untuk membantu pasien terinfeksi virus corona yang mengalami gangguan pernapasan, BPPT, PT LEN, PT Polijaya telah mengembangkan Emergency Ventilator.

Produk ini mengadopsi desain open source yang dikembangkan di Eropa dengan modifikasi sesuai material dan komponen yang ada di pasar lokal.

Ventilator portabel ini menggunakan ambu bag (alat untuk memompa oksigen atau pipa berkatup). Cara kerja ambu bag ini akan dipompa dengan alat mekanisme menggunakan motor listrik yang dikendalikan secara otomatis.

Guna mengantisipasi kebutuhan terhadap produksi massal, BPPT juga telah menjalin kesepakatan dengan tiga industri nasional dari kalangan BUMN dan swasta.

Saat ini BPPT sedang melakukan uji fungsi dan klinis oleh yang dijalankan oleh tim dokter yang berasal dari rumah sakit BUMN dan rumah sakit swasta.

Diperkirakan kebutuhan ventilator di Indonesia pada saat puncak pandemi akan lebih dari 70 ribu unit. Padahal, sementara ini jumlah ventilator yang tersedia di rumah sakit di seluruh Indonesia diperkirakan tidak sampai 7 ribu unit.

6. Aplikasi Covid Track

BPPT juga telah meluncurkan aplikasi untuk memonitor keberadaan pasien positif Covid-19 dalam rangka melindungi tenaga medis.

Melalui aplikasi ini, ketika seorang dokter akan melakukan anamnesa dan mulai mendata pasien, berdasarkan NIK yang dimasukkan, dokter akan tahu apakah pasien tersebut sudah pernah terdata sebelumnya.

Bila data menunjukkan bahwa pasien berstatus PDP atau konfirmasi positif, aplikasi akan mengirimkan notifikasi ke dokter, untuk mengambil tindakan preventif.

7. Mobile Lab BSL-2
Stem cell research, 3D illustration showing stem cell on a tip of laboratory needle
Ilustrasi. 

Inovasi selanjutnya adalah Mobile laboratorium Bio Safety Level-2 (BSL-2). Inovasi ini siap untuk difungsikan, dan telah diuji coba di Rumah Sakit (RS) Ridwan Meuraksa, Jakarta Timur, kemarin sore (19/05).

"Kami telah merampungkan pembangunan Mobile Lab, atau Laboratorium Bio Safety Level 2 (BSL-2), yang dapat beroperasi secara mobile," urai Kepala BPPT Hammam Riza.

Mobile Lab BSL-2 ini dibangun di atas kontainer yang diharapkan bisa dikirimkan ke berbagai daerah untuk memudahkan pelaksanaan uji PCR dalam rangka mendeteksi Covid-19.

"Mobile lab BSL-2 ini juga telah mengikuti standar WHO yang dilengkapi sejumlah peralatan untuk mendukung pemeriksaan swab Covid-19 antara lain: peralatan PCR untuk tes swab Covid-19, bio-safety cabinet, dan sistem pemprosesan limbah medis," terangnya.

Sebagai informasi, Mobile Lab BSL-2 merupakan laboratorium yang dirancang secara mobile untuk deteksi Covid-19. Memiliki fitur diantaranya memenuhi standar WHO (BSL 2 ), memiliki Biosafety Cabinet Level II A2, mencegah virus menginfeksi penguji, ruang utama bertekanan negatif, mencegah virus keluar ke lingkungan, memiliki autoclave (alat pemusnah limbah).

Fitur lainnya adalah limbah virus dapat langsung dimusnahkan, pemantauan suhu, tekanan, kelembaban, limbah, CCTV secara otomatis 24 jam, menjamin keamanan lingkungan laboratorium, memenuhi standar laboratorium pengujian, alur pengujian satu arah (unidirectional flow), mencegah kontaminasi saat proses pengujian, sistem pencatatan sampel dan pelaporan hasil yang terintegrasi, mencegah kesalahan pelaporan.

Keunggulan yang dimiliki diantaranya bentuk berupa standar kontainer berukuran enam meter sehingga mudah untuk dimobilisasi, dilengkapi teknologi Biosafety dan sistem kendali terotomasi serta sistem pengawasan terintegrasi, dilengkapi reagen/ test kit BioCoV-19. (jnp/eks)

Rabu, 27 Januari 2021

berikan contoh peralatan-peralatan canggih dari Inovasi Sistem Informasi yang diterapkan atau digunakan dalam masa pandemi Covid 19


1. Aplikasi Pelacakan Virus Corona 

 Sesuai dengan namanya, aplikasi ini mampu melacak jejak dan merekam riwayat interaksi sosial penggunanya. Lewat aplikasi ini, pengguna bisa memperoleh peringatan perihal wilayah dan orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi virus. Baca juga: Aplikasi Peduli-Lindungi untuk Melacak Covid-19 Sudah Bisa Diunduh Tak hanya itu, aplikasi ini juga bisa menampilkan peta sebaran virus corona di sekitar tempat tinggal penggunanya. Teknologi inipun sudah digarap oleh dua perusahaan teknologi yaitu Google dan Apple yang bekerja sama dalam membuat sebuah sistem pelacak virus corona yang disebut contact tracing. Sistem ini akan melacak orang yang kemungkinan pernah berdekatan atau berinteraksi dengan pasien positif Covid-19. Tujuannya adalah, untuk memberikan peringatan bahwa mereka pernah punya riwayat berdekatan dengan pasien yang positif terpapar virus. Cara kerja sistem ini kurang lebih mirip dengan aplikasi Peduli-Lindungi buatan pemerintah Indonesia dan Trace Together buatan pemerintah Singapura.  Sistem yang dibuat Google dan Apple ini, berwujud application programming interface ( API) dan bukan merupakan sebuah aplikasi utuh yang langsung bisa diunduh di Play Store atau Apps Store. Sistem ini memanfaatkan koneksi Bluetooth Low Energy (BLE) sebagai medium untuk melakukan pelacakan orang-orang yang berada di sekitar ponsel pengguna. Tak hanya di Amerika Serikat, aplikasi pelacakan virus corona inipun juga digunakan oleh beberapa negara seperti Korea Selatan, China, India, Singapura, dan Australia. 

2. Gelang Pintar 

 Gelang ini dirancang khusus untuk memantau kondisi kesehatan pengguna seperti pengecekan temperatur badan secara langsung atau real-time untuk mengetahui apakah ada gejala demam atau tidak. Dengan dukungan sistem Global Positioning System (GPS), artinya gelang ini dapat terintegrasi melalui smartphone yang telah terhubung dengan aplikasi untuk memonitor kondisi kesehatan penggunanya. Baca juga: Gelang Pintar Realme Band Resmi Masuk Indonesia, Berapa Harganya? Apabila pengguna mengalami masalah kesehatan, nantinya aplikasi yang terhubung ke gelang pintar tersebut akan memberi peringatan dan merekomendasi mereka untuk melakukan tindakan lebih lanjut. Gelang ini juga dapat membantu para tenaga medis dalam mengawasi dan memantau kesehatan pasien yang terpapar virus Covid-19. Tak hanya untuk para tenaga medis, beberapa waktu lalu Pemerintah Kota Beijing juga telah menyiapkan gelang pintar untuk mendeteksi jika ada sesuatu yang tidak normal di badan siswa sehingga langsung dapat mengantisipasinya. Statistik suhu badan yang dideteksi gelang itu nantinya akan diupload ke smartphone melalui koneksi bluetooth. Siswa yang sudah kembali bersekolah diminta memakai gelang itu selama jam pelajaran berlangsung. Pemerintah Beijing rencananya akan memperluas implementasi gelang pintar itu dalam waktu dekat.

3. Thermal Scanner 

Sejumlah negara kini telah memasang alat thermal scanner di bandara untuk memantau suhu tubuh pengunjung sebagai salah satu langkah antisipasi guna mendeteksi adanya indikasi virus yang mungkin dibawa oleh penumpang. Thermal scanner sendiri merupakan alat untuk mengetahui suhu pada sebuah objek dengan menggunakan teknologi FPA (focal plane array) sebagai detektor yang akan menerima sinyal infra merah. Alat berupa kamera ini nantinya akan mendeteksi suhu dengan menghasilkan output berupa cahaya warna-warni. Baca juga: Marak di Wabah Corona, Begini Cara Kerja Termometer Tembak untuk Cek Suhu Tubuh Suhu objek yang ditangkap akan menunjukkan warna yang berbeda-beda. Untuk suhu yang lebih dingin dimunculkan dengan warna biru, ungu, dan hijau. Sedangkan suhu yang lebih hangat diberi warna merah, oranye, dan kuning. Di Indonesia, alat ini sudah difungsikan di beberapa bandara maupun pelabuhan. 

4. Artificial Intelligence (AI) 

Di masa pandemi saat ini, secara teknis, teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dirancang untuk mengidentifikasi pola pergerakan penyebaran virus Covid-19. Namun, untuk membantu dalam hal diagnosa, perlu menggunakan perhitungan alogaritma dengan melakukan analisa lewat CT Scan. Seperti misalnya di China, teknologi kecerdasan buatan ini membantu para tenaga medis dalam melakukan identifikasi untuk membedakan hasil scan pneumonia. Kecerdasan buatan tersebut juga diklaim mempunyai tingkat akurasi sampai dengan 90 persen sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Global China Daily, Jumat (5/6/2020). Sebelumnya perusahaan asal Israel, Corsight AI, juga dilaporkan tengah mengembangkan teknologi pemindai wajah. Berbeda dengan pemindai wajah pada umumnya, teknologi yang dikembangkan Corsight AI dapat mendeteksi meski tengah menggunakan masker atau penutup wajah lainnya.   

5. Drone Lihat 

Di masa pandemi Covid-19 saat ini, pesawat tanpa awak atau drone beralih fungsi menjadi alat yang dimanfaatkan untuk menggantikan tenaga manusia. Pasalnya drone kini difungsikan untuk menjembatani rumah sakit dengan kediaman warga untuk mengantarkan kebutuhan medis. Begitupun sebaliknya, perusahaan teknologi bernama Antwork juga sudah melakukan proses pengiriman barang maupun logistik untuk keperluan tenaga medis di China. Baca juga: Perusahaan Drone DJI Rugi Rp 2 Triliun Akibat Korupsi Pegawai Bahkan salah satu kampus yang berada di wilayah Carolina Utara AS memanfaatkan drone untuk mengantarkan hasil sampel uji Covid-19 ke rumah sakit di pusat kota. Sementara, pihak kepolisian di Paris dan India, memanfaatkan drone untuk menegakkan aturan karantina wilayah. Alat ini dipakai untuk mengingatkan warga agar mematuhi kebijakan pemerintah terkait social distancing. 

6. Robot 

Sebuah robot membantu tim medis merawat pasien virus corona di Rumah Sakit Circolo, Varese, Italia. Foto diambil pada 1 April 2020.(FLAVIO LO SCALZO/REUTERS) Teknologi Robot buatan nampaknya turut berkontribusi dalam mendukung beberapa kegiatan ditengah masa pandemi Covid-19. Seperti kampus The Business Breakthrough (BBT) University memanfaatkan robot untuk menggantikan para wisudawan dalam menjalani prosesi wisuda. Robot yang bernama Newme itu dipakaikan kain toga berwarna hitam sehingga semakin menyerupai para mahasiswa yang tengah mengikuti perayaan wisuda.


Selasa, 19 Januari 2021

Sebutkan dan jelaskan kelebihan dan kekurangan alat mPOS sebagai alat pembayaran dalam bidang Perbankan

KELEBIHAN : 

Saat ini teknologi semakin berkembang dengan pesat. Berbagai teknologi untuk mempermudah kehidupan manusia muncul dengan beragam fitur dan manfaat. Salah satu teknologi yang juga berkembang adalah teknologi untuk transaksi pembayaran. Teknologi pembayaran yang saat ini sedang berkembang bernama mPOS. Mobile Point Of Sale atau mPOS ini merupakan suatu teknologi di sebuah smartphone atau perangkat portable lainnya yang memiliki fungsi sebagai mesin kasir untuk transaksi pembayaran. 

Dengan menggunakan mPOS dapat membuat transaksi pembayaran menjadi lebih mudah. Tidak hanya itu saja, masih banyak manfaat lain yang bisa didapatkan dari penggunaan Mobile Point Of Sale ini. Berikut ini manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan mPOS. 

1. Antrian Kasir Tidak Panjang

Ketika akan membayar di kasir, biasanya akan mudah ditemui antrian yang terlalu panjang. Terkadang pembeli akan merasa kesal jika harus antri panjang dan dalam waktu yang terlalu lama. Dengan menggunakan sistem mPOS, Anda tidak perlu lagi melihat antrian pembayaran yang panjang. Beberapa restoran cepat saji sudah menerapkan penggunaan Mobile Point Of Sale ini. Karyawan di bagian kasir tinggal memasukkan nominal pembayaran ke MPOS milik pelanggan yang akan melakukan pembayaran. Dengan cara itu, pembayaran akan berlangsung dengan cepat ketika pelanggan sudah sampai di kasir. Hal ini akan mempersingkat antrian di kasir. 

2. Email Struk Pembayaran

Manfaat mPOS yang lainnya adalah mengirimkan struk pembayaran ke pelanggan melalui e-mail. Hal ini tentunya lebih praktis daripada harus mencetak struk pembayaran dengan menggunakan kertas. Dengan memakai struk pembayaran via e-mail ini, pelanggan bisa menyimpannya dalam waktu yang lama. Selain itu menggunakan struk pembayaran dengan sistem MPOS ini juga membantu dalam menjaga lingkungan dari penggunaan kertas yang berlebihan. 

Selain itu menggunakan sistem Mobile POS untuk mengirimkan struk pembayaran melalui e-mail juga membuat tempat usaha mampu menyimpan data transaksi yang dilakukan dengan lebih baik karena sistem Mobile POS memungkinkan penyimpanan yang akurat mengenai riwayat transaksi yang dilakukan. 

3. Menyimpan Informasi Pelanggan

Menyimpan informasi pelanggan disini bukan berarti menyimpan informasi pribadi milik pelanggan. Menyimpan informasi pelanggan adalah menyimpan nama-nama pelanggan setia gerai Anda. Selain itu dengan fitur yang disediakan Mobile POS ini membuat Anda bisa mengetahui tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan dengan usaha Anda ini. Dengan mengetahui tingkat kepuasan yang diberikan oleh pelanggan, Anda bisa mendapatkan masukan mengenai rencana pengembangan produk yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan Anda.

4. Meminimalisir Kesalahan

Menggunakan sistem kasir manual / mesin kasir konvensional sangat rentan dengan terjadinya kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut seperti salah memasukkan nominal pembayaran. Tentunya Anda tidak ingin hal ini terjadi karena bisa menimbulkan kerugian pada usaha Anda. Namun Anda tidak perlu khawatir karena sistem MPOS akan memastikan nominal pembayaran yang dimasukkan sudah sesuai atau belum.

Selain itu sistem MPOS ini juga mampu memastikan pesanan yang diinput sudah sesuai dengan pesanan pelanggan atau belum. Dengan menggunakan sistem MPOS ini tentunya kesalahan yang mungkin terjadi bisa diminimalisir dan pelanggan Anda akan merasakan kepuasan dengan servis yang Anda berikan. 

5. Pelanggan Merasakan Pengalaman yang Baik

Pelanggan tentunya berharap mendapatkan kepuasan dan juga pengalaman transaksi yang berkesan dari tempat atau gerai yang didatangi. Tentunya Anda ingin memuaskan pelanggan Anda. Oleh karena itu sangat penting untuk memberikan pengalaman yang baik untuk pelanggan Anda. Dengan menggunakan MPOS di gerai usaha Anda, tentu akan membantu untuk membuat pelanggan nyaman dan merasa senang berada di gerai Anda. 

6. Promosi Di Mana Saja dan Kapan Saja

Dengan menggunakan sistem MPOS, tentunya karyawan Anda bisa membuat lebih banyak promosi dan juga penjualan Anda akan meningkat. Anda bisa membuat pelanggan mengetahui produk-produk Anda kapanpun dan dimanapun mereka berada. Dengan ini tentunya pelanggan akan merasa senang. 

Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh sistem Mobile POS, tentunya membuat Mobile POS menjadi pilihan yang menarik saat ini. Mobile POS mampu membantu usaha untuk semakin berkembang di tengah kemajuan zaman saat ini. Anda bisa menggunakan sistem Mobile POS untuk mengembangkan usaha Anda dan juga meningkatkan kepuasan pelanggan Anda.

KEKURANGAN :

  1. Oleh karena sistem ini terhubung dengan komputer dan internet, bukan tidak mungkin akan terjadi crash atau beberapa hal merugikan lainnya yang tidak bisa diprediksi secara teknis.
  2. Berbeda dengan mesin kasir, aplikasi ini menuntut Anda memiliki gadget yang cukup bagus agar sistem POS bisa berjalan dengan tampilan maksimal. Dan hal ini pula yang setidaknya memaksa Anda mengeluarkan modal tambahan untuk pengadaan beberapa komputer atau tablet.
  3. Dan kelemahan terakhir dari sistem ini adalah, adanya biaya bulanan yang umum diminta oleh developer untuk proses maintenance. Berbeda dengan mesin kasir yang tidak membutuhkan biaya tambahan lagi karena semuanya akan langsung didapat sejak pembelian awal.
  4. Untuk kelemahan yang terakhir dari aplikasi ini adalah minimnya pengetahuan masyarakat dalam menentukan software POS terbaik yang paling sesuai dengan kebutuhan usahanya. Oleh karena itu diperlukan adanya jasa konsultan yang umumnya bisa didapat dari beberapa developer sistem informasi. Dan salah satu yang cukup terpercaya adalah soltius.com yang sudah melayani berbagai kebutuhan pelanggan, baik untuk usaha kecil ataupun menengah dari brand besar Indonesia.